Produk Kakao Indonesia Memukau Berbagai Negara



( 2016-09-22 05:43:05 )

Produk kakao, teh dan kopi Indonesia telah berhasil memukau para pembeli dari berbagai negara. Seperti salah satu order paling potensial datang dari produsen minuman asal Jerman, Koawach, yang berencana akan mengimpor 100 ton kakao organik varietas Trinitario dari Flores dan Aceh untuk dipasarkan di Jerman.

"Produk yang paling diminati adalah kakao organik, teh organik (teh hijau dan teh oolong), serta kopi (biji kopi hijau dan specialty)," tutur Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda pada keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Arlinda menerangkan, Koawach adalah produsen bubuk minuman coklat berenergi yang memasok ke lebih dari 200 toko dan kafe yang berada di Jerman serta menjual produknya secara online. Usaha yang berdiri sejak 2014, Koawach dengan produk premiumnya memakai bahan baku 100 persen kakao natural dan mengusung fair trade.

Per tahun, Koawach membutuhkan kakao varietas Trinitario sebanyak 200 ton yang selama ini dipasok dari Kolombia. Saat ini Koawach sedang mencari alternatif untuk memasok 50 persen dari kebutuhannya.

Produksi kakao di dunia terdiri dari tiga varietas, yaitu Forestero, Trinitario, dan Creolo. Produk dengan skala paling besar dalam industri kakao adalah Forestero dengan porsi 85 persen dari total produksi dunia, Trinitario 13 persen dari total produksi kakao dunia dan Creolo 3 persen dari total produksi kakao dunia.

"Indonesia mampu memproduksi dan memasok jenis kakao premium yang peredarannya sekitar 13 persen dari total produksi kakao dunia," ujar dia.

‎Selain itu kakao, sambung Arlinda, produk organik yang mempunyai sertifikat juga sangat diminati di Jerman seperti gula kelapa organik, bumbu organik, serta teh hijau dan teh hitam organik. Teh hijau dan teh hitam dalam bentuk tea bag cut mendapat pesanan sebesar 30 ton dari buyer Jerman untuk 2017.

“Sertifikasi organik memang sangat penting untuk dimiliki sebab perusahaan yang bersertifikat organik mempunyai peluang lebih besar untuk memasok produk ke Eropa. Buyer yang datang adalah buyer pasar ceruk yang mencari produk untuk dipasarkan di toko-toko premium, dengan harga di atas kebanyakan retailer," pungkas dia.