The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Naik 1% Lebih



( 2016-09-22 01:48:08 )

Bursa saham Wall Street ditutup naik 1% lebih pada perdagangan Rabu. Ini setelah bank sentralnya, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya. Ini sesuai harapan pelaku pasar saham.

Indeks saham Nasdaq mendekati rekor tertingginya.

The Fed memberi sinyal kuat untuk terus menerapkan kebijakan moneter yang ketat hingga akhir tahun ini. Pelaku pasar saham memang tidak berharap The Fed menaikkan suku bunganya, karena kondisi ekonomi yang belum mendukung.

Sebelumnya, pasar saham dunia sempat bereaksi dengan kebijakan moneter baru bank sentral Jepang, Bank of Japan, yang menargetkan besaran bunga obligasi pemerintah untuk menjaga target inflasi tercapai.

"Awalnya ada sedikit keraguan The Fed akan menaikkan suku bunganya, sekarang semua sudah jelas. Orang-orang kembali bebas menaruh uangnya di pasar saham," jelas Analis, Peter Tuz, dilansir dari Reuters, Kamis (22.09.2016).

Pada perdagangan hari Rabu (21.09.2016), indeks Dow Jones naik 163,74 poin (0,9%) ke 18.293,7. Indeks S&P 500 naik 23,36 poin (1,09%) ke 2.163,12. Sementara indeks Nasdaq naik 53,83 poin (1,03%) ke 5.295,18.

Ada 7,6 miliar lembar saham yang ditransaksikan. Di atas rata-rata transaksi harian sebanyak 6,8 miliar lembar per hari, dalam 20 hari terakhir.

Untuk diketahui, The Fed menahan tingkat suku bunga acuan untuk pinjaman overnight antar bank di kisaran 0,25%-0,5% sejak Desember 2015 lalu.

Gubernur The Fed, Janet Yellen, menyatakan pertumbuhan ekonomi AS memperlihatkan penguatan, dan kenaikan suku bunga acuan tetap diperlukan untuk menjaga ekonomi tidak kepanasan, dan mendorong inflasi.

Setelah pernyataan The Fed ini, 63% pelaku pasar saham yakin kenaikan suku bunga acuan akan terjadi di Desember.