Pengamat, Ahok Kini Menjadi Kandidat PDIP



( 2016-09-21 05:39:17 )

Said Salahuddin yang merupakan Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), beranggapan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah mempersiapkan surat pernyataan yang berisi dirinya bersedia untuk menjadi kandidat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah Partai yang memiliki simbol Banteng tersebut resmi mengusungnya menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI 2017.

"Merujuk Peraturan PDIP Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Rekruitmen dan Seleksi Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, disebutkan bahwa Calon yang telah ditetapkan oleh DPP PDIP wajib membuat surat pernyataan bersedia menjadi petugas partai. Makna dari petugas partai tentu tiada lain adalah menjadi kader PDIP," kata Said di Jakarta, hari ini, Rabu (21/09).

Dengan menjadi kandidat, lanjutnya, berdasarkan Peraturan itu Ahok wajib memegang teguh sumpah sebagai anggota PDIP dan bersedia menjalankan amanat partai. Hal inilah yang kemudian berpotensi mengganggu hubungan Ahok dengan tiga partai pengusung lain. "Permasalahannya, apakah jika Ahok menjadi kader PDIP, partai-partai lain yang telah lebih dahulu mendukung Ahok, seperti Golkar, Hanura, dan NasDem mau menerima fakta itu?" tutur Said.

Semalam, PDI Perjuangan resmi mengumumkan seluruh calon kepala daerah yang bakal diusung pada Pilkada serentak 20017 yang akan datang. Termasuk calon gubernur dan wakil gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Hari ini, rencananya PDI Perjuangan akan mengantar Ahok dan Djarot mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. Ketua Umum PDI Perjuangan.

Jika PDI Perjuangan meminta kepada ketiga partai itu untuk menjadi pemimpin koalisi dan menempatkan kader mereka sebagai Ketua Tim Sukses Ahok, Golkar, Hanura, dan Nasdem tidak akan mempersoalkannya. Secara politik, jelas Said, hal itu masih terbilang wajar sebab PDI Perjuangan adalah partai pemilik kursi DPRD mayoritas dalam koalisi tersebut.

Namun jika Ahok benar-benar diharuskan masuk sebagai kader PDIP, Said menduga peta dukungan terhadap Ahok akan berubah. Sebab Golkar, Hanura, dan Nasdem akan mengalami kerugian secara politik lantaran calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur kedua-duanya adalah kader PDIP. "Dalam kondisi seperti itu maka mungkin saja Golkar, Hanura, atau Nasdem akan mempertimbangkan kembali dukungannya terhadap Ahok," katanya mengakhiri.