Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, tercatat melemah 3 poin atau 0,02% ke Rp13.148/USD. Padahal pada pembukaan awal hari, rupiah sempat bertambah 10 poin atau 0,08% ke posisi Rp13.135/USD.

Sedangkan pada penutupan kemarin, kurs rupiah berhasil finish ke zona hijau dengan bertambah 7 poin atau 0,05% menjadi Rp13.145/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, Rabu (21/9/2016), mata uang Garuda dibuka meningkat 13 poin atau 0,09% ke posisi Rp13.135/USD. Hari ini rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp13.114-Rp13.150/USD.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok rupiah pada Rabu (21/9) lebih rendah, yaitu Rp13.148/USD. Rupiah terdepresiasi 6 poin atau 0,05% dari posisi Rp13.142/USD pada Selasa (20/9/2016).

Kenaikan rupiah pada awal perdagangan karena pasar dan investor masih menunggu keputusan rapat The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pada hari ini, yang membuat indeks USD tergelincir terhadap sekeranjang mata uang dunia.

Berdasarkan data CNBC, Rabu (21/9/2016), indeks USD dibuka lebih rendah ke posisi 95,980 per 09:47 HK / SIN, sentuhan ini lebih rendah dari sesi sebelumnya 96,026. Tapi naik dari tingkat 95,634 pada Selasa sore waktu Asia. Sementara dolar sedikit melemah terhadap yen di 101,57 ¥ JPY dan stabil terhadap euro di posisi USD1,11530 EUR.