Pada akhir perdagangan di akhir pekan Sabtu dinihari, harga emas menurun yang merupakan penurunan terendah pada 2 minggu, selepas data inflasi AS pada bulan lalu meningkat melebihi perkiraan yang mendorong Federal Reserve meningkatkan suku bunga tahun ini dan dolar AS ikut melonjak. Inflasi merupakan faktor kunci bagi bank sentral AS untuk memutuskan kebijakan moneter berikutnya.

Harga emas spot merosot ke terendah sejak 1 September setelah data inflasi naik di $ 1,306.26 per ons, dan berakhir turun 0,22 persen pada $ 1,310.86. Sedangan emasberjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,6 persen pada $ 1,310.20. Logam mulia ini berada di jalur untuk penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu, turun 1,5 persen.
Sementara prospek kenaikan pada pertemuan kebijakan Fed pekan depan tetap kecil, sebuah jajak pendapat Reuters dari 100 ekonom menunjukkan peluang 70 persen kenaikan Desember.

Sedangkan Dolar AS naik 0,8 persen terhadap sekeranjang mata uang utama.Bank sentralAS dan Jepang akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada 20-21 September.Minatinvestasi lembut, dengan kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF , SPDR Gold Shares, jatuh 3,3 ton pada hari Kamis.Permintaan emas di India tetap bersemangat minggu ini karena harga yang lebih tinggi terhambat pembelian konsumen, meskipun diskon menyempit karena koreksi kurs spot.

Platinum turun sebanyak 2,5 persen ke level terendah 2,5 bulan di $ 1.005 per ons dan logam putih, yang digunakan dalam perhiasan dan autocatalysts, jatuh untuk minggu ketujuh berturut untuk pertama kalinya sejak 2013. Ini terakhir turun 1,5 persen pada $ 1,015.60. Paladium naik 2,6 persen pada $ 671,50 per ons, sementara perak turun 0,7 persen pada $ 18,80.

Sebuah analis memperkirakan harga emas berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS dan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS. Namun perlu dicermati menurunnya bursa Wall Street bisa menjadi pemicu kenaikan harga emas.