Harga minyak mentah naik di perdagangan Asia pada Senin (19/9/2016), setelah Venezuela mengadakan pertemuan dengan negara-negara OPEC dan non-OPEC dalam mencapai menstabilkan produksi. Upaya ini demi menstabilkan kembali ekspor minyak yang telah terganggu akibat bentrokan di Libya.

Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan naik 62 sen atau 1,4% ke level USD46.39 per barel pada 00:46 GMT. Acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 63 sen atau 1,5% ke posisi USD43,66 per barel.

Merilis laman Reuters, Senin (19/9/2016), Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan pada hari Minggu lewat, bahwa kesepakatan antara OPEC dan negara-negara non-OPEC akan diumumkan bulan ini.

Sekjen OPEC, Mohammed Barkindo mengatakan anggota OPEC akan melakukan pertemuan luar biasa membahas harga minyak, sebelum mereka mencapai kesepakatan pada pertemuan di Aljazair bulan ini.

Maduro sendiri telah mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Kami telah mengadakan pertemuan panjang dengan Rouhani. Kami semakin dekat mencapai kesepakatan antara negara-negara produsen OPEC dan non-OPEC untuk menstabilkan produksi, ungkapnyanya.

Sebagai informasi, ekspor minyak mentah Iran pada Agustus kemarin, melonjak 15% dari Juli hingga lebih dari 2 juta barel per hari (bph). Sumber yang mengetahui jadwal kapal tanker mereka loading, menyebut angka itu mendekati pra-sanski tingkat pengiriman dari Teheran pada lima tahun yang lalu.

Sejak sanksi nuklir dicabut oleh Amerika Serikat, Iran mulai menggenjot produksi minyaknya sebagai upaya masuk kembali ke pangsa pasar dunia.

Adapun bentrokan di Libya yang menghentikan pemuatan kargo minyak pertama dari Ras Lanuf menimbulkan kekhawatiran konflik baru atas sumber daya minyak Libya.