Pertumbuhan Perekonomian Selandia Baru Masih Dibawah Prediksi



( 2016-09-15 09:34:22 )

Berita pada Kamis pagi ini (15/09) diinformasikan bahwa perekonomian Selandia Baru memperlihatkan perkembangan, walaupun lebih rendah dari perhitungan sebelumnya di kwartal terakhir ini. Sentimen positif yang menstimulasi pertumbuhan ekonomi negeri Kiwi ini adalah menguatnya kembali sektor manufaktur dan kontruksi yang kembali semarak.

Pertumbuhan domestik pada kuartal sebanyak 0,9 persen. Pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini juga direvisi menjadi 0,9 persen. Sebelumnya diperkirakan bahwa pertumbuhan bisa mencapai 1,1 persen. Sebelum data ini diumumkan, Dolar Selandia Baru telah mengalami kemerosotan. Turun ke 72,76 per sen Dolar AS dari posisi sebelumnya di 72,86 sen.

Tahun lalu, perekonomian mampu tumbuh 3,6 persen dari tahun sebelumnya. Ini sesuai dengan perkiraan dan merupakan penguatan terbesar sejak kuartal empat 2014. Pertumbuhan tahunan mengalami akselerasi sejak kwartal pertama sebesar 3 persen. Naiknya imigrasi, disaat suku bunga berada pada posisi terendah membuat sektor perumahan mengalami ledakan. Hal ini memberikan dorongan bagi penguatan ekonomi Selandia Baru. Tidak tanggung-tanggung, diantara negara maju lainnya, pertumbuhan Selandia Baru merupakan yang paling tinggi. Australia saja hanya 3,3 persen, Inggris 2,2 persen dan AS hanya 1,2 persen. Pertumbuhan ini benar-benar diharapkan dapat meringankan usaha Bank Sentral Selandia Baru untuk menggembalikan kembali laju inflasi menuju targetnya. Menurut Gubernur Bank Sentral Selandia Baru, Graeme Wheeler sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada bulan lalu, bahwa suku bunga diharapkan bisa diturunkan lebih lanjut. Bagi sebagian pengamat, diperkirakan suku bunga akan dipangkas menjadi 1,75 persen di kuartal empat tahun ini.

Bulan lalu, The Reserve Bank of New Zealand memperkirakan perekonomian bisa tumbuh 0,8 persen dikuartal kedua. Para pengamat ekonomi memperkirakan bisa lebih tinggi. Pasalnya, laporan diawal bulan September menyatakan bahwa sektor konstruksi mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan perkiraan awal. Disaat yang sama, penjualan di sektor manufaktur juga naik 2,8 persen. Menurut Statistics New Zealand, pertumbuhan di kwartal kedua didorong kenaikan 1,9 persen disektor produksi barang, termasuk sektor konstruksi yang melonjak bersama dengan sektor manufaktur untuk pertama kalinya dalam tiga kuartal ini.

Maraknya pembangunan perumahan mendorong peningkatan produksi semen dan kaca serta aktifitas lain terkait dengan sektor real estate, ungkap laporan Badan Statistik Selandia Baru. Sektor konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 5 persen pada kuartal ini. Sektor manufaktur memimpin kenaikan sektor-sektor lainnya dengan naik sebesar 11 persen. Pada peningkatan ini khususnya di produksi semen, kaca, dan produksi beton. Bahan pangan juga mengalami kenaikan dimana sektor pertanian 1,8 persen dipicu oleh kenaikan produksi susu. Sektor jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian ini, dengan prosentase 70 persen dari semua aktifitas perekonomian Selandia baru, hanya tumbuh 0,7 persen saja.

Pertumbuhan domestik Selandia Baru yang diukur dari tingkat belanja dibandingkan dengan produksi, menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,2 persen dari kuartal pertama dan angka pertumbuhan tahunan mencapai 3,8 persen. Belanja rumah tangga masyarakat Selandia Baru mengalami kenaikan paling tinggi dalam tujuh tahun terakhir ini. Sebabnya, adanya kenaikan belanja akomodasi dan makan diluar.

Sementara itu tingkat investasi mengalami kenaikan sebanyak 3,1 persen khususnya di sektor pembangunan perumahan dan perlengkapan transportasi. Nilai ekspor barang betambah sebanyak 7,6 persen, meningkat paling besar dalam 18 tahun terakhir ini. Banyak suplai susu yang bisa diekspor sementara ekspor sektor jasa justru menurun. Impor barang masih mengalami kenaikan pula, khususnya untuk belanja barang-barang modal.