Pemerintah memberi visa bebas kunjungan pada 169 negara di dunia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Tetapi, visa bebas kunjungan tersebut justru seringkali disalahgunakan bukan hanya untuk tujuan berlibur melainkan juga untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Sehingga berakibat tenaga kerja lokal mengalami persaingan yang semakin berat karena hadirnya tenaga kerja asing. Dengan menduduki posisi (jabatan) yang sama, tenaga kerja asing justru mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari tenaga kerja lokal.

"Upah tinggi dengan level yang sama. Akomodasi yang lebih baik daripada tenaga kerja lokal. Di Riau benar seperti itu," ujar Anggota Komisi I DPR RI TB. Hasanudin saat Seminar Nasional Kebijakan Bebas Visa Kunjungan dan Isu Membanjirnya Tenaga Kerja Asing di Indonesia di Hotel Century Park Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Disamping itu, banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja pada posisi yang bisa dikerjakan tenaga kerja lokal juga membuat angka pengangguran di Indonesia semakin tinggi.

Gampangnya tenaga kerja asing untuk bisa bekerja di Indonesia juga memicu konflik sosial di dalam masyarakat. Pada level yang sama, tenaga kerja asing mendapatkan keutamaan lebih dibandingkan tenaga kerja lokal.

"Rentan terhadap konflik sosial. Dari gaji yang berbeda serta masalah sosial adanya perbedaan bahasa yang tidak dimengerti," ujar TB. Hasanudin.