Cadangan tambang emas yang berlokasi di Pongkor, Bogor milik PT Antam (Persero) Tbk, diperkirakan akan habis pada tahun 2019. Tetapi perusahaan memastikan bahwa masih dapat melanjutkan aktivitas penambangan.

Svp Corporate Secretary PT Antam Trenggono Sutioso‎ memaparkan kelanjutan aktivitas penambangan tersebut tergantung dari harga emas dunia.

"Jadi jika biaya produksi masih bisa di tekan seminim mungkin sedangkan harga emas dunia terus naik, kita masih punya harapan untuk tetap melanjutkan aktivitas menambang," ujar dia ketika berbincang dengan wartawan di Area Tambang Pongkor, Bogor, Rabu (14/9/2016).

Meski demikian, aktivitas penambangan tersebut bukan untuk memproduksi emas-emas dari mulut tambang yang sudah ada, tetapi untuk mencari sumber cadangan emas‎ yang baru di sekitar lokasi.

Sekarang ini Antam sendiri telah memiliki izin penambangan di wilayah Pongkor mencapai 6000 hektare (ha). Dimana saat ini lahan yang baru tergali hanya sekitar 500 ha.

Adapun untuk cadangan emas di Pongkor dari mulut tambang yang saat ini masih berproduksi hanya tersisa 1,6 juta ton bijih emas. Efektifitas produksi sendiri, dari 1 ton batuan yang diledakkan, hanya memiliki kandungan emas sebesar 5 gram. Berbeda pada lima tahun lalu yang mencapai 15 hingga 20 gram.

"Hanya terdapat beberapa kendala bagi kami, di mana kegiatan eksplorasi tidak boleh dilakukan di taman-taman nasional, sedangkan daerah sini sebagian besar taman nasional," terang dia.

Dari kendala tersebut maka hanya kemungkinan yang bisa di prediksi bagi Antam untuk melakukan kegiatan penambangan di bawah tanah.