Industri Otomotif Lesu, Hadapi Pasar Bebas ASEAN



( 2015-11-20 06:53:26 )

Jumlah industri komponen lokal untuk kebutuhan komponen otomotif masih sangat minim yang disayangkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Padahal, tahun depan industri otomotif Indonesia sudah harus dihadapi pasar bebas ASEAN.


Dalam hal ini, Sekretaris Gaikindo, Noegardjito, menyatakan, dukungan industri kecil komponen dalam negeri dinilai sangat diutamakan untuk memperkokoh rantai pasokan industri otomotif nasional. Sebab, menurutnya, jika industri komponennya kokoh, daya saing industri akan kuat dan berdaya saing tinggi. "Ini dapat mendongkrak kinerja industri otomotif nasional, juga akan mengurangi ketergantungan kita dari impor," kata Noegardjito.


Karena khawatir dengan industri otomotif dalam negeri yang bertambah lemah, Noegardjito meminta kepada pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan industri komponen otomotif lokal. Selain untuk memperkokoh industri otomotif dalam menghadapi pasar bebas ASEAN, hal ini juga dilakukan agar menaikkan pamor industri otomotif Indonesia yang saat ini masih kalah dari Thailand. Tindakan kongkretnya, papar dia, ke depan pemerintah harus memperbanyak investasi lokal di sektor komponen otomotif. "Disamping itu, industri otomotif juga harus menjalankan transfer teknologi," ujarnya.


Berdasarkan memo Kementerian Perindustrian, produksi industri otomotif nasional, salah satunya roda empat pada Januari-Juni 2015, baru mencapai 577.507 unit. Belum mencapai setengsh dari produksi pada 2014, yang mencapai 1,29 juta unit mobil. Sementara itu, dari sisi ekspor compeletely built up (CBU) pada Januari-Juni 2015, baru produksinya baru meraih 107.448 unit. Baru mencapai 56 persen dari ekspor tahun lalu sebesar 202.273 unit.