Dollar AS Lemah, Emas Dunia Menguat



( 2015-11-20 05:12:22 )

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup menguat Kamis (19/11/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), disebabkan dollar AS melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember yang naik 9,2 dollar AS, atau 0,86 persen, menjadi 1.077,90 dollar AS per ounce.

Emas mendapat dorongan ketika dollar AS turun terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis setelah sempat mencapai tingkat tertinggi selama tujuh bulan di dua sesi sebelumnya.

Biasanya emas dan dollar AS bergerak berlawanan arah. Jika dollar AS melemah maka emas berjangka menguat, sebab emas yang dihargakan dalam dollar AS akan jadi lebih murah bagi investor.

Federal Reserve AS mengeluarkan risalah dari hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Oktober lalu, yang menerangkan bahwa sebagian besar pejabat Fed percaya kenaikan suku bunga dibulan Desember merupakan hal yang tepat.

Alat Fedwatch CMEGroup memperlihatkan probabilitas tersirat kenaikan suku bunga pada bulan Desember naik dari 68 persen menjadi 72 persen, mencegah logam mulia alami kenaikan lebih lanjut.

Alasan lain naiknya emas pada Kamis kemarin disebabkan para pedagang melakukan penyesuaian posisi jangka pendek mereka, melakukan lindung nilai dari spekulasi kenaikan suku bunga dibulan Desember.

Ekspektasi awalnya untuk penundaan naiknya suku bunga hingga 2016, namun ternyata pertemuan FOMC pada Oktober lalu mengirimkan sinyal kuat untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember.

Peningkatan suku bunga Fed membuat para investor menjauh dari emas dan beralih ke aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Sementara itu, perak untuk pengiriman bulan Desember naik 14,1 sen, atau 1,00 persen, ditutup pada 14,222 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari menguat 10,1 dollar AS, atau 1,19 persen, menjadi 858,10 dollar AS per ounce.