Melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah mengeluarkan Sukuk Tabungan Seri ST-001 Tahun 2016. Yang semula ditargetkan sebesar Rp 2 triliun, ternyata laris sampai dengan Rp 2,585 triliun.
Terdapat 11.328 investor yang telah membeli sukuk tabungan ini. Rata-rata investor membeli sebesar Rp 228 juta.
"Hasilnya adalah Rp 2,585 triliun atau melampaui target indikatif yang semula sebesar Rp 2 triliun," terang Robert Pakpahan, Dirjen PPR, saat konferensi pers di Gedung Frans Seda, Kemenkeu, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Sukuk tabungan sudah ditawarkan sejak 22 Agustus hingga 2 September 2016. Batas paling rendah pemesanan adalah Rp 2 juta dan berlaku kelipatan, dimana batas tertinggi adalah Rp 5 miliar. Tingkat imbalan adalah Rp 6,9%.
"Imbalan menggunakan fixed coupon dibayarkan pada tanggal 7 setiap bulannya," tuturnya.
Instrumen ini memakai akad wakalah dengan underlying assets proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, serta Barang Milik Negara (BMN).
"Sukuk tabungan tak bisa diperdagangkan di pasar sekunder," ujar Robert.