Kabar Pergantian Kepala BIN Mulai Berhembus



( 2016-08-23 12:20:18 )

Berita terkait pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) telah beredar sejak lama. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun diperkirakan sudah mengirim surat ke DPR tentang penggantian Sutiyoso.
Tetapi, Ketua DPR Ade Komaruddin menampik sudah menerima surat dari Jokowi. "Kabarnya (surat masuk ke DPR) sudah lama, tapi suratnya nggak ada. Boro-boro di paripurna, barangnya saja enggak ada," ujar pria yang kerap disapa Akom ini di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin 22 Agustus 2016 malam.
Ketua Setara Institute, Hendardi, sempat mengungkapkan kalau BIN tidak butuh sosok pemimpin yang senang dengan pencitraan.
Menurutnya, sosok Kepala BIN mesti mampu menunjang fungsi sebagai pencari data serta mengepalai kumpulan analisis dan bekerja di ruang senyap.
"Kepala BIN tidak membutuhkan sosok yang suka tampil di media atau megaloman, cukup kerja di ruang yang hening. Masyarakat tidak perlu tahu kerja BIN, cukup Presiden yang tahu‎," ujar Hendardi pada keterangan pers di Jakarta, Jumat 19 Agustus 2016.
Selama ini, Sutiyoso memang acap kali muncul di publik. Dia mempunyai gaya kepemimpinan dan langkah yang berbeda dari Kepala BIN sebelum-sebelumnya.
Sutiyoso sendiri mengaku siap dan akan patuh dengan apapun keputusan Jokowi sebagai puncak pimpinan di Indonesia ketika isu tersebut pertama kali muncul.
"Ikhlas kita, apapun keputusannya," ujar Sutiyoso di rumah dinas Ketua DPR Ade Komarudin, Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.
DPR berencana akan menyelenggarakan rapat paripurna pada Selasa (23/8/2016) pagi ini. Tersebar kabar, bahwa salah satu agenda rapat paripurna adalah pembacaan surat dari Presiden Joko Widodo soal penggantian Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Sutiyoso.
Tetapi, DPR belum menerima surat dari Jokowi. Legislator akan membahas dalam rapat pimpinan (rapim), jika surat dari Jokowi telah diterima.