Royal Bank Of Scotland Bahas Bisnis Di Indonesia



( 2015-11-18 07:31:20 )

Salah satu kantor cabang bank asing di Indonesia Royal Bank of Scotland N.V. sedang membahas penentuan keberlangsungan bisnisnya di Tanah Air. Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengutarakan saat ini Royal Bank of Scotland cabang Indonesia tengah menjalankan penilaian atau dalam tahap assesment yang menentukan apakah akan mempertahankan atau menutup kantor cabangnya. "Mereka masih melihat situasi, belum mengajukan secara resmi ke kami," katanya.


Irwan mengemukakan, langkah yang dijalankan kantor cabang Royal Bank of Scotland ini merupakan petunjuk dari induk. Dirinya memprediksikan pembahasan yang dilakukan tidak akan berjalan pada tahun ini. Adapun laporan kinerja keuangan Royal Bank of Scotland cabang Indonesia per Juni 2015 menggambarkan adanya penyaluran kredit senilai Rp1,08 triliun atau mengalami penurunan sebesar 67,47% secara year on year (y-o-y) dari Rp 3,32 triliun kuartal II/2014.


Pada periode sama, total aset yang dimiliki mencapai Rp 3,20 triliun atau terkoreksi sebesar 38,46% (y-o-y) dari posisi Rp 5,20 triliun. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, total simpanan berjangka atau deposito yang dihimpun KCBA ini tercatat senilai Rp174,06 miliar atau menurun sebesar 29,02% secara tahunan dari Rp245,22 miliar. Bentuk simpanan giro juga mengalami penyusutan sebesar 29,94% secara tahunan dari Rp1,57 triliun menjadi Rp1,10 triliun. Adapun, Royal Bank of Scotland cabang Indonesia tidak memiliki simpanan berupa tabungan.


Dari segi permodalan, posisi kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada di level 61,53%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tercatat sebesar 0,29%, dan net interest margin sebesar 6,14%. Disamping itu, dari sisi loan to deposit ratio tercatat sebesar 84,51% atau menurun dibandingkan dengan posisi kuartal II/2014 yang mencapai 182,34%.