Mendag Selenggarakan Pertemuan dengan Para Pengusaha Anggota (Kadin)



( 2016-08-18 12:56:11 )

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, sore ini mengundang para pengusaha yang tergabung di dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Pada pertemuan yang berbentuk diskusi tersebut, Enggar mengharapkan para pengusaha bisa ikut terlibat dalam stabilisasi harga pangan seperti beras, jagung, kedelai, dan daging sapi.
"Permasalahannya Anda jangan hanya selalu jadi pedagang, tapi jadilah juga pengusaha. Jangan hanya jadi pedagang sapi, tapi jadilah juga pengusaha sapi. Saya tidak takut jika Anda timbun barang, saya keluarkan dengan intervensi," ujar Enggar saat pertemuan dengan Kadin di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
"Ketika intervensi dilakukan dengan beli beras dari petani, mau jadi spekulan saya gelontorkan berasnya. Mau menyimpan gula juga boleh saja, nanti jadi air," tambahnya.
Dia menerangkan lagi, terkait pengendalian gula, dirinya juga meminta para pemain importir gula agar sungguh-sungguh dalam membantu pemerintah melakukan penurunan komoditas tersebut.
"Komoditas gula telah menjadi rahasia umum jika ada 7 samurai. Mending bersatu dan jangan mainkan harga. Lalu importir gula rafinasi, harus investasi di lahan tebu dan pabrik. Kita memiliki roadmap untuk dapat menghentikan impor gula," ujar politisi Partai Nasdem ini.
Enggar berpendapat, dirinya memiliki banyak senjata untuk melawan permainan harga. Mulai dari pemakaian tangan BUMN, hingga anggaran APBN secara langsung untuk menstabilkan harga.
"Anda ingin bermain silakan. Modal saya di sini lebih kuat. Anda tidak akan sanggup sedangkan saya sanggup. Pemerintah dapat menggunakan instrumen BUMN , kalau BUMN masih tidak cukup saya akan pakai anggaran. Apakah Indonesia kemudian jadi negara statis? Tidak. Kita berikan kesempatan swasta dulu, kalau Anda tak bisa, BUMN masuk, baru APBN kalau masih tak bisa," terangnya.
Turut hadir pula dalam dialog tersebut Ketua Kadin Roesan Roeslani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, dan beberapa perwakilan asosiasi pengusaha di bawah Kadin.