Ekspor RI pada Juli 2016 Paling Rendah Sejak 2009



( 2016-08-15 17:46:48 )

Badan Pusat Statistik (BPS) membukukan realisasi ekspor pada Juli 2016 sebesar US$ 9,51 miliar dengan komposisi minyak dan gas bumi (migas) mencapai US$ 1 miliar dan non migas US$ 8,52 miliar. Manifestasi ini merupakan yang paling rendah sejak 2009.
Dari data BPS, Senin (15/8/2016), ekspor yang terjadi pada Juli 2009 sebesar US$ 9,6 miliar.
Dibawah ini daftar rinciannya:
Juli 2009 US$ 9,6 miliar
Juli 2010 US$ 12,4 miliar
Juli 2011 US$ 17,4 miliar
Juli 2012 US$ 16,08 miliar
Juli 2013 US$ 15,08 miliar
Juli 2014 US$ 14,1 miliar
Juli 2015 US$ 11,4 miliar
Juli 2016 US$ 9,51 miliar
Melemahnya ekspor ini disebabkan oleh faktor lebaran yang jatuh pada minggu pertama Juli 2016. Banyak perusahaan yang menghentikan produksinya, sehingga terjadi pengurangan aktivitas ekspor.
Realisasi ekspor dibanding pada bulan Juni 2016 menurun sebesar 26,67%. Ekspor migas turun 15,89% dari US$ 1,19 miliar menjadi US$ 1 miliar. Sedangkan untuk ekspor non migas turun 27,75% dari US$ 11,79 miliar menjadi US$ 8,52 miliar.
"Karena itulah sebelum awal Juli, sudah mulai slowdown, banyak karyawan dan buruh cuti. Yang kerja paling cuma yang mau lembur saja. Dan sepertinya itu berlangsung sampai pertengahan bulan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di kantor BPS.
Sasmito menerangkan, pada bulan Juli 2016 kondisi konsumsi memang mengalami kenaikan. Pasokan konsumsi telah disiapkan dari bulan sebelumnya, termasuk juga yang berasal dari impor.
"Sebab lebarannya di minggu pertama. Jadi persiapannya juga lumayan tajam," tambahnya.