Musyawarah Daerah Golkar Sulbar Direncanakan Akhir Agustus



( 2016-08-12 02:40:15 )

Musyawarah daerah atau Musda DPD I Partai Golkar Sulawesi Barat, diagendakan akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2016 ini. Hal tersebut berlandaskan permintaan DPP Partai Golkar ke seluruh DPD tingkat provinsi untuk dapat segera melaksanakan musda,” terang Sekretaris DPD Golkar Sulbar, H Hamzah Hapati Hasan di Mamuju, Kamis (11/08).

Menurut Hamzah, DPP meminta untuk segera melangsungkan musda, supaya kandidat di daerah dapat memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi sejumlah momen-momen politik seperti pilkada serentak tahun 2017. Hamzah menyampaikan bahwa pihaknya sudah membicarakan mengenai agenda musda antara Golkar Sulbar dengan DPP.

“Kami jadwalkan musda digelar antara akhir Agustus hingga awal September. Karena DPP meminta nama-nama pengurus baru hasil musda sudah harus dikirim ke DPP pada awal September untuk dibuatkan SK. Tempat pelaksanaan musda sudah disepakati di Mamuju. Hal ini agar DPP yang hadir bisa lebih mudah aksesnya. Dari Jakarta mereka bisa langsung naik pesawat ke Mamuju,” ucap Hamzah.

Dia melanjutkan, kejelasan waktu pelaksanaan musda akan diputuskan setelah keluarnya ketetapan DPP Golkar terkait calon gubernur/wakil gubernur yang diusung oleh Golkar di pemilihan gubernur (pilgub) 2017. Pengurus baru hasil musda inilah nantinya yang bertugas dan bekerja untuk memenangkan calon yang diusung oleh Golkar.

Berbicara mengenai bursa nama calon Ketua Golkar Sulbar yang baru, DPP sudah memberikan restu kepada tiga kader terbaik di Sulbar untuk bersaing memperebutkan posisi tersebut yaitu Hamzah Hapati Hasan, Ketua Golkar Polman yang juga Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, dan Ketua Harian Golkar Sulbar St Muhyina Muin.

Ketika berada di Mamuju, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu wilayah Sulawesi DPP Golkar Hamka B Kady mengutarakan, DPP berkeinginan ketiga nama tersebut dapat bersaing secara sehat atau bermufakat untuk menentukan siapa di antara mereka bertiga yang ditetapkan menjadi Ketua Golkar Sulbar. “Ketiga orang ini adalah trisula dan kader terbaik. Salah satu dari mereka akan menjadi ketua Golkar di Sulbar. Silahkan ketiganya bersaing secara sehat atau bermufakat untuk menentukan ketua. Malah kami harap lebih baik kalau aklamasi saja. Semuanya harus dirangkul masuk dalam pengurus inti,” katanya.

Hamzah juga berharap agar ketiga nama ini bisa bertemu secara intens dan berbicara dari hati ke hati membicarakan siapa di antara mereka bertiga yang paling layak menjadi Ketua Golkar Sulbar. Antara satu dengan yang lain harus saling mendukung dan tidak perlu ada yang merasa kecewa dan terluka apalagi sampai meninggalkan partai jika tidak terakomodir.

“Saya pribadi siap untuk memimpin Golkar Sulbar. Tapi kan harus sejalan dengan keinginan kader-kader yang lain. Pada dasarnya saya siap ditempatkan di mana saja sepanjang partai masih membutuhkan saya. Kepada Pak Ibrahim dan Bu Muhyina mari sama-sama berpikir dan berusaha sebaik mungkin untuk membesarkan partai ini. Untuk apa kita bersaing memperebutkan jabatan jika nantinya persaingan itu merugikan partai dan kader Golkar itu sendiri. Lebih tidak usah dapat jabatan kalau kita harus saling melukai satu sama lain. Saya harap kita semua punya visi misi yang sama untuk membesarkan partai,” ujarnya.

Hamzah juga berharap agar penentuan ketua nantinya dapat ditetapkan secara aklamasi. Tidak perlu ada pemilihan jika semua sudah sepakat. Apalagi jika pemilihan tersebut berpotensi menyebabkan kader menjadi terkotak-kotak atau terpecah-pecah. “Potensi kader menjadi terkotak-kotak atau terpecah harus diminimalisir. Makanya saya berharap bisa terjadi aklamasi. Siapapun yang terpilih sama saja, saya yakin semuanya punya komitmen untuk membesarkan partai,” doanya.