Minyak Berakhir Rendah Pasca Kepanikan Pasokan Yang Melimpah



( 2016-08-10 03:08:26 )

Pada akhir sesi perdagangan Selasa (09/08), harga minyak ditutup lebih rendah lantaran para pedagang terbebani kepanikan yang berkelanjutan mengenai jumlah cadangan global terhadap harapan negosiasi dengan produsen minyak utama untuk membatasi output.

Pada hari Senin, Menteri Energi Qatar dan presiden OPEC, Mohammed bin Saleh al Sada, mengungkapkan bahwa kelompok 14 anggota akan melangsungkan pertemuan informal 26-28 September di Forum Energi Internasional Aljazair.

Di New York Mercantile Exchange, kontrak berjangka minyak mentah untuk pengiriman September turun 25 sen atau 0,6 persen menjadi ditutup pada $ 42,77 per barel. Minyak Brent Oktober di bursa ICE Futures London turun 41 sen atau 0,9% untuk menetap di $ 44,94 per barel.

Minyak memutar antara keuntungan dan kerugian dalam sesi berombak, tapi terseret lebih rendah setelah badan Administrasi Informasi Energi AS menerangkan mereka mengasumsikan dalam outlook bulanan mereka bahwa produksi minyak mentah AS melemah menjadi 8,73 juta barel per hari pada tahun 2016 dari 9,43 juta barel pada tahun 2015. Pada bulan Juli, lembaga itu memprediksi produksi tahun 2016 adalah 8,61 juta barel. Perubahan tersebut terjadi di tengah peningkatan dalam jumlah rig pengeboran minyak mentah domestik.

Walaupun demikian, jelang data pasokan mingguan minyak berjangka tertutup dalam rentang perdagangan yang relatif ketat, yang selanjutnya dikaitkan dengan pertemuan yang direncanakan dari negara-negara penghasil minyak pada bulan September.