Indeks Nasdaq Composite mencatatkan rekor kenaikan pada penutupan perdagangan saham Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi waktu Indonesia barat. Indeks lain, juga hampir mencapai rekor kenaikan baru.
Reli kenaikan sejak Juni mendorong indeks S&P 500 naik hampir 7% di 2016. Banyak investor berat pada pilihan merentangkan valuasi dibanding ekspektasi untuk teus berlangsungnya suku bunga rendah.
"Indeks kemungkinan akan berkonsolidasi lalu naik," kata John Canally, chief economic strategist untuk LPL Financial. "Peluang resesi AS rendah, peluang resesi global rendah. Bank sentral mau bekerja sama."
Sektor kesehatan di indeks S&P 500 naik 0,24%, terdorong oleh kenaikan saham Endo International hingga 21,8% setelah laporan keuangan kuartalan perusahaan berada di atas estimasi.
Indeks Nasdaq Composite naik 0,24 persen ke level 5.225,48 poin, melampaui rekor kenaikan di Jumat.
Indeks Dow Jones Industriak Average ditutup naik 0,02% di akhir perdagangan dengan level 18.533,05.
Sementara indeks S&P 500 ditutup naik sebesar 0,04% ke level 2.181,74 di akhir sesi perdagangan di Wall Street.
Investor masih mengayak data laporan produktivitas AS yang ternyata jatuh dibawah estimasi awal di kuartal II, yang bisa mempengaruhi kemampuan perusahaan menambah lapangan kerja.