IHSG Unggul Dibanding Kospi dan Dow Jones



( 2016-08-05 13:08:18 )

Kepala Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Dwi Shara Soekarno menyampaikan bahwa potensi Imbal hasil yang telah ditawarkan dari investasi pada pasar modal Indonesia sepanjang 2016 ini tertinggi dibandingkan dengan bursa-bursa utama dunia. Dari awal tahun sampai Rabu kemarin, Alit mengatakan jika level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 16,52 persen atau 758,87 poin.
Angka tersebut, Dwi meneruskan, masih tertinggi dibandingkan dengan bursa Filipina yang mencatat pertumbuhan sebesar 13,47 persen, Indeks FTSE 100 Inggris Raya 6, 27 persen, India 5,88 persen, Indeks Dow Jones Amerika Serikat 4,03 persen, Australia, 3,87 persen dan indeks KOSPI Korea Selatan 1,71 persen.
"Peningkatan IHSG sepanjang 2016 ini hanya kalah dari Indeks SET Thailand yang mencatatkan kenaikan sebesar 17,04 persen," ujar Dwi di sela Workshop Wartawan Denpasar Sosialisasikan Program Yuk Nabung Saham dan Amnesti Pajak, Jumat (5/8/2016).
Ia menambahkan, beberapa bursa utama dunia lainnya sampai saat ini masih mencatatkan koreksi di tahun ini seperti Indeks Hang Seng Hong Kong (-0,80 persen), Indeks Strait Times Singapura (-1,91 persen, Bursa Malaysia (-2,60 persen), Indeks Nikkei 225 Jepang (-15,50 persen) dan Indeks Shanghai Tiongkok (-15,84 persen).
Tingginya potensi keuntungan yang akan didapat dari investasi di pasar modal Indonesia menyebabkan aliran dana investor asing terus mengucur deras ke pasar modal Indonesia. "DI tahun ini saja aliran dana investor asing mencatatkan beli bersih Rp 29,99 triliun," ujar Dwi. Namun sayang, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang masih belum mengetahui potensi keuntungan berinvestasi di pasar saham Indonesia.
Selain minimnya tingkat literasi warga Indonesia terhadap pasar modal, sebagian masyarakat dengan tingkat ekonomi golongan atas kemungkinan menyimpan dananya didalam instrumen investasi yang ada di luar negeri.
Dari hasil kajian Bank Indonesia (BI), dana WNI yang ada di luar ‎negeri mencapai Rp 3.140 triliun. Momentum program kebijakan amnesti pajak diharapkan mampu membuat dana milik WNI yang berada di luar negeri kembali ke Indonesia. BI mencatat potensi masuknya dana repatriasi atau pemulangan dana dari luar negeri hasil kebijakan amnesti pajak mampu mencapai Rp 560 triliun.