Menuju Akhir Pekan, Laju IHSG Rawan Tekanan



( 2016-08-05 02:17:50 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan tekanan pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Gerak IHSG akan dibayangi oleh aksi ambil untung.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.320 dan resistance 5.410. "Sehingga disarankan investor untuk berhati-hati dan mulai sell on strength terhadap saham yang telah signifikan," kata dia di Jakarta, Jumat (5.08.2016). Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 21,98 poin atau 0,41% ke level 5.373,86. Sektor pertanian memimpin penguatan sedangkan sektor aneka industri memimpin pelemahan saham setelah saham PT Astra International Tbk (ASII) tertekan hingga 2,5%," tambah dia.
Penguatan IHSG sejalan dengan Bursa Asia yang sebelumnya mengalami koreksi. Penguatan tersebut didorong oleh penguatan harga minyak dunia. Harga minyak dunia melonjak seiring turunnya pasokan bensin di AS sehingga mengimbangi produksi minyak mentah.
Sedangkan analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG diprediksi menguat. Saat ini, IHSG dalam tren penguatan. "IHSG terus melanjutkan pergerakan up trend. Kekuatan naik dari IHSG masih terlihat cukup besar ditunjang oleh capital inflow yang masih terus berlangsung dengan cukup masih menjelang rilis data perekonomian," jelas dia.
Dia mengatakan, IHSG berada pada support 5.336 dan resistance 5.444.‎
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4.08.2016), IHSG naik 21,98 poin atau 0,41% ke level 5.373,86. Indeks saham LQ45 merosot 0,44% ke level 924,78. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 178 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 136 saham melemah dan 97 saham lainnya diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 305.942 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,1 triliun.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.389,60 dan terendah 5.357,61. Investor asing pun melakukan aksi beli sekitar Rp 500 miliar di pasar reguler.