Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 3% pada perdagangan hari ini, mengiringi kembalinya minyak mentah berjangka di atas level USD40 per barel. Hal ini terimbas meningkatnya permintaan bahan bakar, ketika pasokan AS terus bertambah 1,4 juta barel pekan lalu.

Dilansir Reuters, Kamis (4/8/2016) harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) merangkak naik USD1,32 atau setara dengan 3,3% menjadi USD40,83 per barel. Sebelumnya harga minyak sempat terperosok di bawah USD40 per barel untuk pertama kalinya sejak April.

Sementara harga minyak mentah Brent juga meningkat sebesar 3,1% atau USD1,30 untuk menetap di level USD43,10 per barel. Posisi ini memperlihatkan kebangkitan minyak dunia dari posisi terendah dalam tiga bulan sebelumnya di level USD41,51/barel.

Kami tidak terkejut melihat rebound harga bensin dan saya pikir ini hanya sementara. Intinya adalah kuartal kedua memberikan sinyal adanya keseimbangan permintaan. Ini setelah Kanada dan Nigeria mengalami gangguan pasokan. Baru pada kuartal ketiga, persediaan akan kembali meninggi, ucap Pedagang Tyche Capital Advisors Tariq Zahir.

Sebagai catatan minyak mengalami raly dari posisi terendah 12 tahun di kisaran level USD26-USD27 di kuartal pertama untuk hampir kehilangan sebesar USD53 pada Juni. Harapan membaiknya harga minyak timbul saat wacana pembekuan produksi diserukan negara-negara pengekspor minyak (OPEC).

Namun kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia ditambah melambatnya pertumbuhan permintaan minyak menjadi tekanan pada perdagangan minyak dunia. Goldman Sachs memperkirakan harga minyak pada 2017 akan berada di kisaran USD45-USD50 untuk WTI.