Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada beberapa pekan terakhir tercatat stabil. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut sekarang ini berada di level Rp 13.120. Sejak pekan lalu, dolar AS bergerak tak jauh-jauh dari level Rp 13.090.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menilai, rupiah sekarang ini dalam keadaan stabil. Dia memaparkan, salah satu sebab utama stabilnya rupiah dipengaruhi oleh sentimen positif pasca diberlakukannya UU Pengampunan Pajak atau tax amnesty.
"Dari nilai tukar rupiah kita dapat lihat kalau saat ini sangatlah stabil. Secara year on year pada bulan Juli rupiah menguat 4,48% dan saat ini mencapai level sekitar Rp 13.100 per dolar AS," ujar Agus pada acara seminar Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi INDEF di kampus STEKPI, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"Peningkatan ini selain didorong oleh sentimen positif investor pada prospek ekonomi Indonesia, juga didukung oleh UU Pengampunan Pajak," lanjutnya.
Mantan Menteri Keuangan ini juga mengatakan, faktor yang memicu penguatan rupiah lainnya yaitu karena mulai meredanya ketidakpastian ekonomi akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), dan kebijakan fund rate dari Federal Reserve AS.
"Lalu selain tax amnesty, penguatan rupiah dari sisi eksternal juga dipengaruhi meredupnya risiko dari ketidakpastian global akibat Brexit dan fund rate. Namun tetap kita jaga supaya rupiah nilainya tetap sesuai dengan fundamental ekonomi," ungkap Agus.