BI Rate Stagnan Di 6,5 Persen



( 2016-07-26 10:37:20 )

Pemerintah menilai langkah yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) karena alasan kebijakan baru terkait BI 7-day (Reverse) Repo Rate. BI Rate kini masih bertahan di level 6,5 persen, sementara untuk BI 7-day (Reverse) Repo Rate masih sebesar 5,25 persen.
"Kalau BI tidak menurunkan BI Rate, saya melihatnya kok lebih karena mereka ingin melakukan kebijakan baru 7 day repo," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Minggu (24/7/2016).
Dia memprediksi, ruang pelonggaran moneter BI terbuka lebar bersamaan dengan stabilnya laju inflasi, dan kebutuhan yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, tambahnya BI harus tetap menjaga situasi perekonomian melalui bauran kebijakannya.
"Dilihat dari inflasi serta kebutuhan yang mendorong pertumbuhan sebenarnya terlihat sudah cukup jelas, bahwa ruang pelonggaran moneter masih terbuka. Jadi saya yakin pada bulan-bulan yang akan datang BI tetap akan menjaga lebih jauh agar sejalan dengan situasi perekonomian secara keseluruhan," paparnya.
Darmin mengakui, kalau pertumbuhan kredit dan ekonomi Indonesia saling memberi dukungan. Penyaluran kredit, tambahnya, mulai memberi tanda peningkatan meskipun permintaan kredit belum terlampau besar.
"Pada kuartal II 2016, pertumbuhan ekonomi diprediksi berkisar 5 persen-5,1 persen. Sedangkan untuk sampai akhir tahun, saya melihatnya bisa mencapai target APBN-P 2016 sebesar 5,2 persen sampai 5,3 persen," jelas Darmin.