Bank Fokus Jaga Rasio Likuiditas



( 2016-07-25 10:46:55 )

Bank sudah mulai berkonsentrasi untuk menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) pada paruh kedua di tahun ini. Targetnya, agar jangan sampai pertumbuhan kredit yang terlalu besar memicu LDR bank melampaui batas dari yang telah dipatok Bank Indonesia (BI), yakni 92 persen.
Maka dari itu, selain mengejar pertumbuhan kredit, bank-bank akan lebih agresif dalam mengejar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, misalnya. Sadar diri kalau pertumbuhan kreditnya melonjak hingga 23,7 persen pada semester I 2016, Achmad Baequni, Direktur Utama BNI menargetkan, pertumbuhan DPK akan menyusul pertumbuhan penyaluran kredit.
"Di semester I 2016, pertumbuhan DPK berada di kisaran 17-19 persen. Untuk dapat mempertahankan LDR di posisi 85-90 persen hingga akhir tahun ini, kami perlu mengejar pertumbuhan DPK lebih dari 19 persen. Kami yakin, dengan berharap dari repatriasi pengampunan pajak (tax amnesty), selain dari DPK tentunya," ujar Achmad Baiquni Senin (25/7).
Mulai Juni 2016, LDR BNI tercatat bertengger di puncak pada posisi 90 persen. Itu artinya, bank pelat merah tersebut masih mempunyai ruang untuk dapat mendorong pertumbuhan kreditnya lebih kencang lagi di semester II 2016. Baiquni mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang kencang tidak akan mengganggu bisnis perseroan, karena sudah ada alternatif skema yang akan mendongkrak likuiditas.
"Kami pasti akan seimbangkan pertumbuhan kredit dengan ketersediaan dana. jika sewaktu-waktu ternyata pertumbuhan kredit lebih cepat dari DPK, itu lebih bagus. Ada potensi aliran dana repatriasi dari tax amnesty dan kami sedang mempersiapkan penerbitan instrumen keuangan, seperti Negotiable Certificate Deposit (NCD)," papar Baiquni.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mengaku akan ikut menjaga rasio likuiditasnya yang saat ini tengah berada di level 88-90 persen. Rasio LDR ini dinilai relatif stabil, mengingat pertumbuhan kredit Bank Mandiri tidak secepat pada tahun sebelumnya.
Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri sampai akhir tahun nanti mencapai 10 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang berada dilevel 12 persen. "Kalau tahun lalu, pertumbuhan kredit cukup cepat, tapi sumber dananya melambat. Sekarang, mulai distabilkan. Kredit tumbuh 10 persen, dananya 5 persen, secara nominal mirip-mirip lah," tandasnya.