Kudeta Turki Memicu Lonjakan Harga Minyak



( 2016-07-18 03:31:46 )

Berita upaya perebutan kekuasaan di Turki memicu Harga minyak sempat melonjak ke atas $46 per barel di perdagangan after-market. Lewat panggilan video facetime, Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyatakan mempunyai pengawasan penuh atas pemerintahan di Turki setelah tadi malam faksi angkatan darat negara tersebut mengabarkan telah mengambil alih kekuasaan.

Kontrak WTI pada akhir sesi hari Jumat sempat menguat hingga $46,33 per barel dalam perdagangan after-market setelah ditutup di harga $45,95 per barel. Brent, yang mengakhiri perdagangan di $47,61 per barel, sempat menyentuh harga $48,25 per barel di perdagangan after-market.

Seperti yang diketahui bahwa Turki adalah salah satu titik transit utama pengapalan minyak dunia. Kapal tanker minyak dari Laut Kaspia melewati selat Bosporus dan Dardanelles menuju Eropa melalui Laut Hitam. Pipa minyak dari Asia Tengah dan Irak juga melewati Turki. Bloomberg memperkirakan paling sedikit ada 10 kapal tanker minyak sedang berada di wilayah sekitar pelabuhan di Turki saat upaya kudeta berlangsung. Salah satu pejabat di Kementerian Energi Turki, kepada Bloomberg, menyatakan distribusi minyak melewati pipa di wilayah Turki tidak terdampak oleh upaya pengambilalihan kekuasaan.

Harga minyak sebelumya telah terdongkrak oleh penetapan force majeur oleh Exxon atas ladang minyak Qua Iboe di Nigeria. Pernyataantersebut adalah deklarasi force majeur ketiga tahun ini di Nigeria. Harga minyak mentah dalam dua bulan terakhir barayun antara $44 - $51 per barel usai meninggalkan titik terendah 12 tahun pada Februari. International Energy Agency menyatakan pergerakan harga minyak masih akan labil meskipun periode banjir pasokan sudah terlewati.