Harga Emas Menguat Terdorong Pelemahan Dolar



( 2016-07-14 03:37:54 )

Harga emas dunia kembali menguat terpicu melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Wall Street Journal, Kamis (14.07.2016), harga emas untuk pengiriman Agustus ditutup naik 0,6% menjadi US$ 1.343,60 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Kenaikan harga emas merupakan persembahan dari pelemahan dolar. WSJ Dollar Index baru-baru ini mencatat dolar melemah hingga 0,2% menjadi 86,96. Ini membuat logam mulia dalam dolar menjadi lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Ke depan, risiko yang terjadi di global bisa memacu permintaan aset save haven. Sebagai aset haven, akan banyak dana mengalir ke emas saat investor merasa ada risiko yang lebih tinggi.

"Sementara secara relatif dolar kemungkinan terus melemah karena faktor-faktor seperti, kekhawatiran akan geopolitik dan ekonomi global yang mendorong suku bunga AS bakal tetap ditahan dan ini menjaga lingkungan yang menguntungkan bagi emas," kata Jonathan Butler, Ahli Logam Mulia Mitsubishi.

Sementara pada harga logam mulia lainnya, perak tercatat naik 1,2 persen menjadi US$ 20,413 per troy ounce. Kemudian platinum untuk Oktober naik 0,2% menjadi 1.100,20 per troy ounce dan paladium pada September naik 2,4% menjadi US$ 644,20 per troy ounce.

Adapun harga emas telah menguat sekitar US$ 100 per ounce sejak Inggris menyatakan diri untuk keluar dari Uni Eropa. Keluarnya negara tersebut membuat para investor khawatir bahwa pertumbuhan ekonomi Eropa akan terganggu dan kemudian berpengaruh kepada ekonomi dunia.

Oleh sebab itu, para investor pun berlomba-lomba mengalihkan portofolio mereka ke instrumen yang aman (safe haven). Instrumen yang dipilih salah satunya adalah emas.