Pada akhir perdagangan hari Senin (11/07) di AS Harga emas spot turun, dipicu oleh penguatan pasar saham didukung peluang stimulus moneter lebih lanjut dari beberapa bank sentrak dan penguatan dolar AS atas sekeranjang mat auang dengan dukungan data pekerjaan AS yang kuat. Setelah menyentuh tertinggi sejak Maret 2014 pekan lalu di $ 1,374.91 per ons, Harga emas spot turun 0,8 persen pada $ 1,355.50 per ons.

Pasar Saham di Eropa dan Asia menguat pada hari Senin menyusul data pekerjaan AS, sementara yen turun lebih dari 1 persen terhadap dolar setelah koalisi berkuasa Jepang mencetak kemenangan dalam pemilu dan menyiapkan paket stimulus baru. Peningkatan Dolar AS telah didorong oleh laporan pekerjaan AS pada Jumat, yang melihat investor menghargai kesempatan dari kenaikan suku bunga Federal Reserve sebelum akhir tahun.

Emas sangat sensitif terhadap suku bunga AS, dimana kenaikan suku bunga mengangkat biaya kesempatan memegang emas, dengan meningkatnya dolar AS. Meredup ekspektasi pneningkatan suku bunga AS telah mendorong emas naik 28 persen sepanjang tahun ini. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik $ 1,30 per ounce pada $ 1,359.70 pada hari Senin. Sebelumnya berakhir di $ 1.356,6 per ons.

Data dari Commodity Futures Trading Commission AS (CFTC) menerangkan pada hari Jumat bahwa hedge fund dan manajer uang mengangkat posisi net long mereka di kontrak emas dan perak COMEX ke rekor tertinggi pada minggu hingga 5 Juli setelah referendum 23 Juni dengan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Perak berjangka naik 1,35 persen pada $ 20,37 per ons. Platinum berjangka naik 0,5 persen pada $ 1.106 per ons, sementara paladium berjangka naik 1,43 persen pada $ 625,95.

Harga emas diperkirakan pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan potensi penguatan bursa global dan dollar AS. Harga emas diperkirakan menembus kisaran Support $ 1,354-$ 1,352, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,358-$ 1,360.