George Soros Meyakini Brexit Percepat Kedatangan Krisis Keuangan



( 2016-06-30 15:48:45 )

Miliarder George Soros menyakini keputusan Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) atau brexit telah mempercepat kedatangan krisis keuangan global seperti halnya pada periode 2007 dan 2008. Hal ini disampaikan Soros saat berpidato di depan hadapan Parlemen Eropa di Brussels.

Hal ini sering diungkapkan dalam gerakan lamban (krisis keuangan), tapi Brexit akan mempercepat hal itu. Mungkin akan memperkuat tren deflasi yang sudah lazim, ucap miliarder asal asal Amerika Serikat, Kamis (30/6/2016).

Soros merupakan sosok yang dikenal karena pernah melumpuhkan Bank Sentral Inggris pada 1992, untuk mencetak keuntungan sebesar USD1 Miliar setelah bertaruh untuk kejatuhan poundsterling. Dia juga pernah memperingatkan perlambatan ekonomi China hampir tidak dapat dihindari pada awal krisis keuangan.

Menurutnya sistem perbankan Eropa belum pulih dari krisis keuangan dan sekarang bakal kembali diuji. Kita tahu apa yang perlu dilakukan. Sayangnya perselisihan politik dan ideologi dalam zona euro telah berlangsung dan mekanisme stabilitas Eropa sebagai penahan, katanya.

Para investor sempat memperingatkan sebelum referendum Inggris bahwa kemungkinan pounds bisa merosot lebih dari 20% terhadap dolar Amerika Serikat (USD), jika Inggris meninggalkan UE. Terbukti usai jejak pendapat Brexit usai, pounds ambruk ke level terburuk dalam 31 tahun terakhir.

Dia menerangkan hipoteis tersebut telah menjadi sangat nyta. Poundsterling jatuh, Skotlandia mengancam untuk melepaskan diri (UE) dan beberapa orang yang mendukung Brexit sudah mulai menyadari masa-masa sulit yang harus dihadapi negaranya dan mereka sendiri secara pribadi, lanjutnya.